Pages

Thursday, May 16, 2013

Antara Tugas dan Hasrat Hati

Sudah dua minggu terbaring sakit (Alhmdllh ga sampai di rawat) hanya harus istirohat di pembaringan. Hadeeuhh kayak sakit apa gitu yah... Sakitnya sebenarnya karena di bikin sendiri, ada undangan ke Pekayon dan sok-sokan pergi naik motor plus mboncengin temen, pp depok-pekayon, ga sadar fisik da ga mau diajak kompromi lagi, alhasil pulang-pulang teparrrr (asma kambuh buh buh)

Nah besok (17-18 Mei 2013)ada acara perpisahan di puncak (Villa DPR), seharusnya sebagai Wali Kelas dan Kesiswaan, wajib hadir untuk menyampaikan pidato perpisahan. Tetapi, apa daya hasrat hati ingin berangkat, tetapi fisik belum mau di ajak jalan-jalan ke puncak.

Sudah beberapa hari ini, bergumul dengan perasaan, ikut atau tidak ikut. Satu sisi ada tanggung jawab yang harus dilaksanakan (secara ditunjuk pula sebagai ketua panitia), disatu sisi masih kondisi lemah tak berdaya, kalau di bawa beraktifitas langsung datang lagi nih asma. Semakin tak berdayalah diri ini. semakin bingung memutuskannya.
        
Setelah "semedi" memikirkan baik dan buruk, ya sudahlah tahun ini tak ikut dulu acara pelepasan anak-anak ku. Kalau sakit tambah parah ga ada yang mau tanggung jawab juga pastinya. Yah, biarlah walau dibilang tak bertanggung jawab sebagai kesiswaan abad ini, dan alamat bakal jadi topik perbincangan seumur hidup #lebbbayyy keputusan sudah tak bisa diganggu gugat.

Insya Allah ini keputusan yang paling terbaik untuk semua,untuk semua, coba kalau saya ikut trus sakit di sana, rusaklah acara, kalau saya ikut dan tambah sakit, kan mesti ijin lagi, waduhhh padahal dah ga ngajar selama dua minggu. Mengorbankan anak-anak kelas XII yang perpisahan, demi untuk bisa sehat dan bisa mengajar kembali adik-adik kelas.

Sedih sebenarnya tidak bisa menemani anak-anak, tetapi kesehatan saya tetap yang utama. 

Maaf ya nak, Emak mu ini tak bisa menemani di acara perpisahan mu


No comments:

Post a Comment