Pages

Thursday, May 23, 2013

RINDU YANG MENYELINAP

Tiba-tiba tanpa permisi menyelinap rasa rindu di hati, layaknya anak baru gede, rindu ini membunuhku (super lebbbayyy ini mah). Yah, rasa rindu datang tiba-tiba, sekelejab hadir, membuat pikiran ini melayang memikirkannya. Sedang apa Ia di sana? Sehatkah? Baik-baik sajakah? Berjuta pertanyaan hadir di pikiran ini.

Biasanya kalau muncul rasa ini, coret-coret di buku sakti, buku tempat menulis ungkapan hati lewat puisi. Walau tak langsung menghilangkan rasa rindu ini, tapi bisa meminimalkan sedikit.

Kami memang terbiasa hidup berjauhan, karena pekerjaan suami yang memang harus bepergian. Sejak memilihnya untuk menjadi imam, Saya sudah mengerti resikonya. Resiko untuk hidup terpisah. Kalau dihitung-hitung, di usia pernikahan kami yang sudah sebelas tahun ini, pertemuan secara fisik mungkin hanya terhitung 3-4 tahun saja. Ajaib ya, karena biasanya suami hanya cuti 3-4 bulan saja tiap tahunnya. Jadiiii yah lebih banyak LDRnya.

Dulu, setelah menikah, 3 bulan setelahnya suami kembali berangkat untuk bertugas, meninggalkan saya dan janin yang baru berusia 3 bulan. Kelahiran anak kami tidak ditemani suami, Zahra bertemu ayahnya, ketika berusia 4 bulan. Suami tidak menikmati masa bayi Zahra, Ia hanya bisa melihat melalui photo-photo yang dikirim.

Berat sebenarnya, tetapi ini sudah menjadi pilihan Saya, menikah dengan suami, yang memang pekerjaannya harus melanglang buana. Pilihan yang membuat Saya menjadi lebih banyak bersabar dan ikhlas. Ikhlas melepas kepergian suami bekerja di tempat yang tidak bisa didatangi setiap saat, beresiko tinggi, ikhlas menerima bahwa pertemuan kami hanya pertemuan sesaat. Ikhlas harus mengasuh anak tanpa didampingi langsung suami.

Pilihan yang membuat saya terpacu untuk menjadi istri dan ibu yang terbaik, menjaga kepercayaan, menjaga amanahnya, menjaga janji setia kami.

Yang pasti hanya satu pegangan kami, Allah SWT semata. Saya pasrahkan semua pada kehendak-Nya, pada Ridho-Nya.

Kami punya harapan, suatu saat suami akan berhenti bekerja, dan mendirikan usaha di dekat keluarga kecil Kami. Agar Kami bisa hidup normal layaknya keluarga-keluarga yang lain. Insya Allah.

menghabiskan masa liburan @Gunung Gede




4 comments:

  1. Replies
    1. terima kasih mak, Insya Allah selalu semangat
      #terima kasih juga sudah mau singgah di blog yang masih baru ini :)

      Delete
  2. Suka banget sama fotonya. Jadi inget pernah liat foto serupa, sepasang penulis.. Mas Gol A Gong dan Mba Tias Tatanka. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimah kasih, waduhh saya malah ga tau ada foto serupa ini (jadi pingin liat juga)
      #terima kasih sudah mau singgah :)

      Delete