Pages

Sunday, July 21, 2013

Sebuah Rasa di Hati Yang Baru

Hatiku penuh sesak, oleh rasa yang beberapa bulan belakangan ini kerap hadir, rasa yang memang tidak boleh hadir. Seharusnya jangan kubiarkan semua berawal, seharusnya jangan pernah aku mencoba menggapainya. Ah, begitu banyak kata seharusnya yang hadir di benakku.

Sosoknya tiba-tiba hadir dalam kehidupanku, sosok yang kerap hadir dalam mimpiku, sosok yang telah membuatku seperti ini, terpuruk pada keputusasaan.

Sepuluh tahun yang lalu, kau berikan harapan palsu, kau janjikan bahagia, yang ternyata hanya keniscayaan. "Mawar sayang, Aku hanya pergi sebentar, Aku janji akan segera kembali, Aku akan menyimpan separuh hatiku di sini bersamamu". Aku hanya bisa menangis melepas kepergiannya yang begitu tiba-tiba.

Setahun... Dua tahun... Hingga sepuluh tahun aku tetap setia menunggu kedatangannya. Tak ada kabar berita, tak ada alamat yang bisa ku telusuri, semua lenyap tak berjejak. Ia dengan sukses berhasil menghilang dari hidupku.

Kini di saat baru ku mulai merangkai asa, baru ku mulai melangkah tanpamu. Tiba-tiba kau datang, dan menghancurkan semua. Kenapa? Kenapa tak puas-puasnya kau permainkan aku?

Hatiku penuh sesak, oleh rasa yang seharusnya tak boleh hadir, di hati yang telah kuberikan pada suamiku. Suami yang telah mengobati luka hatiku, yang telah bersabar menunggu sampai hatiku terbuka untuknya.



#Hanya mengikuti jari-jemari ini menari, maka tertulislah kisah ini...

No comments:

Post a Comment